Edited by Chela. Powered by Blogger.

Ulat-Ulat Lucu

Setelah sebelumnya saya pernah mengulas tentang serba serbi pelajaran SBK, saya punya cerita lagi nih. Menggambar, mewarnai, menyanyi bahkan menari rela mereka tunggu tiap minggu. Ya, pelajaran seni budaya dan ketrampilan bisa menjadi ajang hahahihi bagi mereka *baca anak-anak. Kali ini saya mengajak anak-anak untuk membuat seekor ulat yang lucu. Biasanya kalau melihat seekor ulat akan merasa jijik, termasuk saya akan sangat histeris lihat ulat. Tapi kalau ulat ini beda loh, yuk siapin bahan-bahannya dulu. Kalau sudah siap bilang sama bu guru ya...

Sumpah Pemuda

  • Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu Tanah Air Indonesia
  • Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia
  • Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia
Ikrar Sumpah pemuda merupakan hasil dari Konges Pemuda II  yang dilaksanakan tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta. Tonggak sejarah persatuan Indonesia dalam menyatukan keberagaman yang ada di negri kita dan semangat merebut kemerdekaan RI pada waktu itu. Ibarat lidi, mereka adalah sekumpulan lidi yang tak bisa dipatahkan dengan apapun. 



SELAMAT MEMPERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA.

Semangatlah para pemuda Indonesia, mari kita bersatu dalam keberagaman, bersama dalam tanah air Indonesia.





Salam saya

Gayengnya Gambang Semarang

bersama sang idola.... gayeng tenan komandan!!!
Hampir seminggu berselang, sebenarnya sudah pengen update postingan, tapi karena laptop masih di servis jadi numpang ngrecokin si bapak buat pake laptonya. Semoga kaga di protes yang kemarini ikutan kopdar he..he.he..

Baiklah, ini ceritaku di malam minggu kemarin. Tepatnya sabtu malam 20 Oktober 2012 saya bergabung dengan segerombolan blogger senior di Rumah makan Nglaras Roso Semarang. Sebelumnya saya sempat ngributi si pakdhe ganteng siapa lagi kalau bukan pakdhe Cholik komandan Blogcamp. Baca beberapa staus pakdhe yang akan mengadakan rotshow di Jogjakarta dan Semarang. Mumpung si pakdhe mau ke Semarang sekalian ikutan kopdar ah, pikir saya waktu itu beliau akan mengadakan kopdar hari minggu. Ehladalah ndak taunya malam minggu, sepet kecewa karena pesimis tidak bisa ikut. Dan dewi fortuna menclok ke diri saya, mbak minta ditemenin untuk periksa kandungan di rumah sakit Hermina dan sayapun rela membatalkan janji rutin di malam minggu. Hanya demi mengikuti kopdar bareng sang komandan.

Selamat Untuk Jokowi-Ahok

Senin ini suasananya berbeda, pulang pagi karena anak mid semester ganjil, obrolan di kantor seputar tokoh yang identik dengan baju kotak-kotaknya, dan sampai rumahpun bapak sudah asik nongkrong di depan tivi. Sesaat setelah meletakkan helm bapak pun bilang "nduk, makanan gratis purun? tuh lho pak jokowi dilantik ada makanan gratis" ya saya pun hanya menimpali "mosok sih pak mesti ke Jakarta dulu. Selak aku laper". Bagi yang tau gimana kelakuan saya kalau lapar pasti sudah bisa menebaknya. Ha..ha...ha..ha

Harapanku Untuk PLN

Bila malam hari tiba, rumahku akan menjadi gelap tanpa ada listrik. Masih lekat dalam ingatan tentang cerita ibu jaman dulu kalau malam hanya ditemani sebuah lampu uplik/sentir untuk menerangi seluruh ruangan rumah. Lampu minyak itu menghasilkan jelaga (angus) yang bisa membuat dinding, atap, maupun lubang hidung menjadi hitam. Dulu juga bapak menerangi tumpukan kerjaanya dengan lampu minyak. Betapa gelapnya ketika itu. Saat dimana listrik belum menyapa rumah kami.

Sedekah Bumi

foto diambil dari www.google.com :)
Tak seperti biasanya hari ini sekolah pulang lebih awal, yaitu pukul 11.00 wib. Berbeda pula dengan hari-hari sebelumnya, dirumah banyak sekali mendapat kiriman daging sapi hasil pembantaian warga sekampung. Menu masakan ibu jug hari ini berbeda. Cukup spesial dan lumayan banyak. Begitu pulang dari sekolah saya langsung nyamperin ibu di dapur. "kenapa masak banyak gitu sih buk?" dan ibupun menjawab "hari ini ada sedekah bumi, nduk". 

Cara Mencegah dan Menanggulangi Tawuran

Masih segar sekali dalam ingatan, minggu lalu baik di koran maupun televisi selalu memberitakan tentang tawuran antar pelajar. Miris sekali bagi saya, masa muda yang seharusnya mereka isi dengan mengukir prestasi justru diwarnai dengan saling adu kekuatan bahkan sok jagoan untuk menunjukkan "ini lho aku". Taruhan terburuk adalah nyawa melayang. Generasi muda yang harusnya menjadi penentu perubahan bangsa, mengapa mereka justru anarkis seperti itu?

Bersama Jamur Putih Itu....

taken by Canon Digital Camera (26 Januari 2010)
Jamur!
Tumbuh liar dan tak diinginkan keberadaannya disekitaran rerumputan dan bunga ditaman kampus sore itu. Berkoloni membuat sebuah nuansa putih seperti payung kecil-kecil yang ingin menunjukkan kepada khalayak bahwa mereka ada dikala dingin dan lembab menyapa.