Edited by Chela. Powered by Blogger.

What's on 2013???

Last night di 2012. Sembari nunggu pergantian tahun kali ini saya menikmati secangkir kopi hangat di omah kopi bersama teman-teman. Dan nampaknya gerimis menemani sepanjang malam ini. Syahdu banget tau gak sih?? *hehehe

Waktu yang cepat, dan tinggal hitungan menit saja 2012 akan segera berakhir. Tentunya perjalanan tahun ini tidak semulus dan selurus jalan tol. Kata bapak ini adalah satu fase dimana menuju pendewasaan dan saya rasa memang inilah waktunya untuk saya.

Resolusi?
Tak muluk-muluk untuk tahun yang baru nanti. Bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa sepenuhnya dengan hati melalui kehidupan tanpa mengeluh. Selebihnya, we never know what will happen tomorrow, just let it flow and keep try try and try to be good person. #halah saya ini ngemeng apa ya? hahaha...

Sudah itu saja lah.... keburu kopi saya dingin,sampai jumpa tahun 2013 ye :)

Happy new year 2013, new hope, new life,new boyfriend #ehh :D

Festival Batik Grobogan

Grobogan punya batik lho. Akhir-akhir ini sedang gencar dipromosiin di beberapa instansi pemerintahan. Dan sudah menjadi identitas wajib yang dimiliki oleh setiap anggota instansi yang biasa dipakai setiap hari rabu dan  kamis (kecuali guru mengenakan batik setiap hari jumat dan sabtu). Nggak kalah sama Pekalongan, Solo dan Jogja lho. Batik Grobogan turut hadir memeriahkan fashion di Indonesia.

Catatan Perjalanan : Segarnya Air Terjun Semirang

Ini adalah postingan untuk si kakak yang ada di Dompu. Kakak Mae...simak ceritaku yah :)

Cerita ini adalah kenangan saya bersama genges saya dijaman kuliah. Tepatnya sekitar 3 tahun yang lalu. Jaman saya masih ginuk-ginuk dan unyu-unyu pastinya. Rutinitas perkuliahan yang full tugas dan pertemuan kuliah tak bisa dipungkiri dapat menimbulkan kejenuha tiada tara. Mau jalan-jalan sudah bosan dengan lingkup kota Salatiga, ke luar kota juga waktu tidak memungkinkan. Nah, akhirnya dengan tidak sengaja dan tanpa direncanakan secara matang siang itu kami berdelapan ada saya, Ayu, Lia, Noni, Reny, Ahmad, Angga, dan Iwan tancap gas ke kota sebelah yaitu Ungaran. Padatnya jalan raya Salatiga-Bawen-Ungaran membuat perjalanan cukup lama. Sekitar 45 menit belum lagi harus mengingat-ingat lagi tempat yang mau kita datangi. 

Paman Gery Ke Purwodadi

Bunda Yanti *leader saya  di Bimbel Taman Pintar 199 heboh di facebook. Beliau bilang kalau Paman Gery mau datang untuk anak-anak Grobogan. Sebelumnya si Bunda ini sudah sering ngasih tau "dengarkan dongeng paman Gery ya jam 5 pagi di 96,1 fm dongengnya bagus-bagus lho". Usut punya usut saya mencari gelombang itu dan ternyata selalu kemresek dan saat itu saya hanya sering mendengar namanya Paman Gery tanpa tahu sebenarnya dia itu siapa. *maaf Paman

Omah Kopi Purwodadi

Kali ini saya sedang asik menikmati siang yang cukup panas di kotaku. Setelah tadi pagi saya upacara bersama pak bupati dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional di halaman kantor Setda Kabupaten Grobogan. Seperti biasa hengpon berbunyi dan sebuah pesan singkat melalui Whatsapp saya terima. Oh dari mas Riza rupanya *pipi memerah.

Selamat Hari Guru Nasional

"Engkau sebagai pelita dalam kegelapan..
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan..
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa"

Begitulah kiranya syair yang pernah diajarkan oleh guru saya dimasa saya mengenyam bangku SD. Bapak saya seorang guru dari kecil saya sudah diajari menyanyi, menulis, dan berhitung. Dan dari bapaklah diwariskan keinginan menjadi seorang guru.

Guru itu seperti malaikat. Seperti lentera yang menerangi kita dengan ilmu. Gurulah orang tua kita disekolah. Dan muridlah yang menjadi jembatan seorang guru kelak di surga nanti :).

Selamat Hari Guru Nasional. Setidaknya mari kita berjuang mencerdaskan anak-anak bangsa. Jangan hanya semata untuk pemerintah, tetapi untuk bangsaku, bangsa kita Indonesia.

Terimakasih :)

Salam saya

-si guru kecil-

Mereka dan Kesibukannya


Kali ini saya tidak akan berpanjang lebar dengan barisan kalimat. Beberapa moment yang saya rasa ini sudah mulai "biasa" mereka lakukan di kelas maupun di luar kelas. Dan entah mengapa, saya sangat menyukai manakala mereka asik dengan dunia anaknya sambil sesekali saling beradu argumen dan memerintah satu sama lain.

Menulis Tegak Bersambung

Lagi dan lagi kali ini adalah postingan hasil diskusi dan eyel-eyelan sama mas Riza. Kegiatan dia tiap malam setelah magrib adalah menjadi mas guru untuk adeknya yang juga bernama Riza yang masih duduk di kelas 4 SD. Dia mengirim sebuah pesan singkat melalui whatsapp, memang kami sering ber WA ria sih..he..he..he..

Percakapan di monitor droidpun mulai berjalan...

Musisi Keroncong Purwodadi

Ini ceritaku di malam minggu tepatnya akhir bulan September kemarin. Kali itu memang malam minggu yang spesial buat saya, bertepatan dengan hari lahir saya, iseng-iseng saja ngajakin temen-temen buat dinner gitu deh. Setelah sebelumnya janjian buat bertemu akhirnya kita sepakat untuk memilih rumah makan yang asik buat ngobrol sambil makan gitu. Sengaja memang memilih agak minggir dari pusat kota, soalnya di Alun-alun purwodadi sedang ada konser esteh dua gelas eh salah band yang dipentoli si houpen itu dink. Tau kan siapa...

Ulat-Ulat Lucu

Setelah sebelumnya saya pernah mengulas tentang serba serbi pelajaran SBK, saya punya cerita lagi nih. Menggambar, mewarnai, menyanyi bahkan menari rela mereka tunggu tiap minggu. Ya, pelajaran seni budaya dan ketrampilan bisa menjadi ajang hahahihi bagi mereka *baca anak-anak. Kali ini saya mengajak anak-anak untuk membuat seekor ulat yang lucu. Biasanya kalau melihat seekor ulat akan merasa jijik, termasuk saya akan sangat histeris lihat ulat. Tapi kalau ulat ini beda loh, yuk siapin bahan-bahannya dulu. Kalau sudah siap bilang sama bu guru ya...

Sumpah Pemuda

  • Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu Tanah Air Indonesia
  • Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia
  • Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia
Ikrar Sumpah pemuda merupakan hasil dari Konges Pemuda II  yang dilaksanakan tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta. Tonggak sejarah persatuan Indonesia dalam menyatukan keberagaman yang ada di negri kita dan semangat merebut kemerdekaan RI pada waktu itu. Ibarat lidi, mereka adalah sekumpulan lidi yang tak bisa dipatahkan dengan apapun. 



SELAMAT MEMPERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA.

Semangatlah para pemuda Indonesia, mari kita bersatu dalam keberagaman, bersama dalam tanah air Indonesia.





Salam saya

Gayengnya Gambang Semarang

bersama sang idola.... gayeng tenan komandan!!!
Hampir seminggu berselang, sebenarnya sudah pengen update postingan, tapi karena laptop masih di servis jadi numpang ngrecokin si bapak buat pake laptonya. Semoga kaga di protes yang kemarini ikutan kopdar he..he.he..

Baiklah, ini ceritaku di malam minggu kemarin. Tepatnya sabtu malam 20 Oktober 2012 saya bergabung dengan segerombolan blogger senior di Rumah makan Nglaras Roso Semarang. Sebelumnya saya sempat ngributi si pakdhe ganteng siapa lagi kalau bukan pakdhe Cholik komandan Blogcamp. Baca beberapa staus pakdhe yang akan mengadakan rotshow di Jogjakarta dan Semarang. Mumpung si pakdhe mau ke Semarang sekalian ikutan kopdar ah, pikir saya waktu itu beliau akan mengadakan kopdar hari minggu. Ehladalah ndak taunya malam minggu, sepet kecewa karena pesimis tidak bisa ikut. Dan dewi fortuna menclok ke diri saya, mbak minta ditemenin untuk periksa kandungan di rumah sakit Hermina dan sayapun rela membatalkan janji rutin di malam minggu. Hanya demi mengikuti kopdar bareng sang komandan.

Selamat Untuk Jokowi-Ahok

Senin ini suasananya berbeda, pulang pagi karena anak mid semester ganjil, obrolan di kantor seputar tokoh yang identik dengan baju kotak-kotaknya, dan sampai rumahpun bapak sudah asik nongkrong di depan tivi. Sesaat setelah meletakkan helm bapak pun bilang "nduk, makanan gratis purun? tuh lho pak jokowi dilantik ada makanan gratis" ya saya pun hanya menimpali "mosok sih pak mesti ke Jakarta dulu. Selak aku laper". Bagi yang tau gimana kelakuan saya kalau lapar pasti sudah bisa menebaknya. Ha..ha...ha..ha

Harapanku Untuk PLN

Bila malam hari tiba, rumahku akan menjadi gelap tanpa ada listrik. Masih lekat dalam ingatan tentang cerita ibu jaman dulu kalau malam hanya ditemani sebuah lampu uplik/sentir untuk menerangi seluruh ruangan rumah. Lampu minyak itu menghasilkan jelaga (angus) yang bisa membuat dinding, atap, maupun lubang hidung menjadi hitam. Dulu juga bapak menerangi tumpukan kerjaanya dengan lampu minyak. Betapa gelapnya ketika itu. Saat dimana listrik belum menyapa rumah kami.

Sedekah Bumi

foto diambil dari www.google.com :)
Tak seperti biasanya hari ini sekolah pulang lebih awal, yaitu pukul 11.00 wib. Berbeda pula dengan hari-hari sebelumnya, dirumah banyak sekali mendapat kiriman daging sapi hasil pembantaian warga sekampung. Menu masakan ibu jug hari ini berbeda. Cukup spesial dan lumayan banyak. Begitu pulang dari sekolah saya langsung nyamperin ibu di dapur. "kenapa masak banyak gitu sih buk?" dan ibupun menjawab "hari ini ada sedekah bumi, nduk". 

Cara Mencegah dan Menanggulangi Tawuran

Masih segar sekali dalam ingatan, minggu lalu baik di koran maupun televisi selalu memberitakan tentang tawuran antar pelajar. Miris sekali bagi saya, masa muda yang seharusnya mereka isi dengan mengukir prestasi justru diwarnai dengan saling adu kekuatan bahkan sok jagoan untuk menunjukkan "ini lho aku". Taruhan terburuk adalah nyawa melayang. Generasi muda yang harusnya menjadi penentu perubahan bangsa, mengapa mereka justru anarkis seperti itu?

Bersama Jamur Putih Itu....

taken by Canon Digital Camera (26 Januari 2010)
Jamur!
Tumbuh liar dan tak diinginkan keberadaannya disekitaran rerumputan dan bunga ditaman kampus sore itu. Berkoloni membuat sebuah nuansa putih seperti payung kecil-kecil yang ingin menunjukkan kepada khalayak bahwa mereka ada dikala dingin dan lembab menyapa.

23 Itu Seperti Mawar Putih

Senangnya hati ini, meski ini postingan telat sehari dari hari H. Yah apalah itu yang penting saya sedikit menjalankan  harapan dari rekan saya yang sableng si Mister Gandi untuk rajin posting di guru kecil. Rasanya hati masih ndak karuan banget deh, happy banget campur terharu dan campur lontong tentunya *ngaco.

Beda Istilah Sama Arti

Satu hal yang bikin saya itu cinta bener sama negeri ini. Negri ini kaya. Kalau di buku PKn anak-anak pasti ada kata "Indonesia kaya akan adat dan budaya, bahasa, tradisi, dan masih banyak lagi". Dan menurutku itu benar lho sodara-sodara. Saya ada sedikit pengalaman soal keberagaman bahasa, kebetulan saya tinggal di lingkungan orang jawa sehari-hari ya pakai bahasa jawa. Kalau pakai bahasanya Bli Gandi ya taunya cuma "ken ken kabare" atau bahasanya si akang kasep Elfarizi "kumaha damang akang kasep?" hahaha....bisanya hanya sebatas itu.

The Pink Award

Entah karena kemalasan saya atau karena kebingungan saya akhirnya postingan ini baru muncul. Ini award kesekian kalinya *belagak sombong #eaaa dan award ini datang dari seorang kakak cewek berkacamata nan jauh di Dompu sana. Yah, dialah kak aarmaee si empunya Popcorn yang meletup-letup itu sudah berbaik hati memberikan award untuk si guru kecil. Makacih ya kakak *hug

Kau dan Senja Itu...

senja diufuk barat #desa menduran


kamu tahu sayang,
senja itu terlihat memerah dan menawan
seperti senyummu yang selalu meluluhkan amarahku
seperti dirimu yang berada di depanku untuk melindungiku

kau ingat itu sayang,
saat aku merajuk padamu
tak pernah kau hapus senyumanmu saat menatapku
dan ketenanganmu menyejukkan setiap desiran jantungku

kau lihat itu sayang,
saat bersamamu bibir ini tak pernah ragu untuk selalu tersenyum
tertawa bersamamu dalam pertemuan singkat tapi penuh arti
bergandengan tangan melewati setiap jengkal tanah yang kita tapaki bersama

jangan kau lepas itu sayang,
sekalipun senja itu sudah tergantikan oleh gelapnya malam




PS : bagi yang ingin muntah silahkan muntah, karena ini postingan sore menuju kegalauan malam minggu :D



Salam saya


Aku dan Al-qur'anku : Gagal Qatam

Allah pangeranku
Muhammad nabiku
Islam agamaku
Kitab Qur'an panutanku

Begitulah kiranya pujian solawatan yang kerap saya dengar di mushola samping rumah. Biasanya solawatan tersebut dilantunkan oleh suara khas anak tetangga yang masih duduk di bangku SD. Dan solawatan itulah yang jadi favorit saya. Lirik sederhana dan mengena banget dihati.

Kamus Buku vs Kamus Elektrik

Jaman saya SD dulu sejak kelas 3 sudah dikenalkan dengan bahasa Inggris. Masih inget sih di otak saya dulu seminggu dua kali setiap hari rabu sama jumat jam 15.00 ada jam tambahan bahasa inggris. Masih pengenalan materi sih dulu dan banyak banget gamesnya. Nah dari itu juga saya menyukai pelajaran bahasa Inggris meskipun sekarang kemampuan saya masih belepotan kalau ngobrol sama bule.

Sate Ayam Boncel

Sate ayam BONCEL ini adalah masakan mak lhegender yang pernah saya sajikan bersama teman-teman kuliah saya. Ini bukanlah sebuah acara perlombaan seperti master cheff atau pesanan chatering, tetapi ini adalah saat dimana saya dan teman-teman segerombolan saya merasa jenuh dengan menu anak kos. Tiap hari santapannya soto, tempe penyet, paling keren ya nasi goreng. Berawal dari ide saya kepada teman-teman “eh yok patungan sepuluhribuan buat beli daging ayam dan bumbunya. Kita masak sate ayam”. Ibarat sebuah penantian cinta, ajakan saya disambut manis dengan teman-teman yang saat itu ada 11 kepala.


Janda Royal


Siapa yang gak tau janda. Ituh banyak lagu dangdut yang menggunakan kata janda. Seperti ini “kau masih gadis atau sudah janda” hahaha. Dikalangan masyarakat citra janda itu dirasa kurang enak. Padahal bagi saya itu sah-sah saja. Dan juga kalau masih inget peran Mpok Hindun di Bajaj Bajuri juga tampil dengan citra janda genitnya. Wah…wah..memang yah kata janda ini penuh dengan persepsi.

59Th Bapak

Yang tersayang bapakku nan gendud,

Pertama-tama adek ngucapin terimakasih sekali selama ini Bapak selalu ada dimana adek melangkah. Sampai orang-orang mengecap adek anak manja sama Bapak. Tapi adek gak menghiraukan itu pak, memang adek sayang banget sama bapak begitu juga sayang adek ke ibu. Bapak itu bagi adek sosok yang sangat hebat. Kata orang bapak galak, tapi buat adek itu memang cara bapak buat jaga adek dan keluarga. Bapak orang yang pantang menyerah. Dari semua cerita pengalaman hidup bapak yang pernah adek dengar adek tau seberapa tangguh perjuangan bapak hingga detik ini.

Melihat semua kenangan masa kecil adek sama bapak, sejujurnya adek kangen saat jemari cempluk bapak menyisir rambut adek kalau sehabis mandi. Bedakin adek dengan bedak bayi yang kata bapak dulu "anakku wedok ben ayu" (anak perempuanku biar cantik). Seiring waktu ke waktu kebiasaan indah dengan bapak itu mulai sirna sampai sekarang.Yah, karena anak perempuan bapak ini sudah besar. Dan tak terasa bapak sudah terlihat keriput di wajahnya, rambut yang berubah menjadi putih. Tak jarang satu atau dua helai alis bapak ada yang putih. Bapak sudah tua, dan hari ini 3 Agustus usia bapak genap 59 tahun. Setahun lagi bapak purna tugas dalam membina guru-guru se dabin IV. 

Adek sering mendengar mereka membuat parikan tentang bapak. Kae lho pak pengawas yang ganteng tur koyo bubur mongah mongah gedhe dhuwur blangah-blangah. Banyak yang memuji kharisma bapak, wibawa bapak, gagahnya bapak, dan gantengnya bapak. Bagi adek tetap bapak yang jadi primadona di keluarga ini. Bapak yang hebat dan sudah membekali adek dan mbak dengan ilmu budi pekerti yang gak adek dapetin di sekolah.

Gak ada kado istimewa hari ini. Hanya secarik postingan ala kadarnya buat bapak. Doa adek dan al-fateha buat bapak sehabis solat supaya bapak panjang umur, diridhoi semua usaha dan kerja , selalu awet muda, dapat membina keluarga dengan lebih harmonis lagi, dan yang pasti kesehatan yang tiada tara. Sebuah pengharapanku sampai saat ini, bapak sehat dan nantinya bapak yang akan menjadi wali disaat seseorang mengucapkan ikrar ijab kabulku. 
Selamat ulang tahun bapak gendud. Adek sayang bapak. Tetap menjadi seorang pemimpin hebat di keluarga ini. amin :)

Mendut

Alhamdulillah akhirnya Agustus datang juga.Bulan berkah karena bertepatan dengan moment puasa, hari kemerdekaan Indonesia dan tentunya lebaran. Sebelumnya saya ucapkan Marhaban Ya Ramadhan karena baru kali ini saya bisa nongolin tulisan ala kadarnya inih.

Ngomongin soal puasa itu gak pernah ada habisnya. Sahur, buka puasa, tarawih, tadarus, sampai makanan yang sering muncul kalo pas lagi puasa. Seperti kolak, tajil, kurma, es buah, es teler, es sirup yang kayak iklan di TV kalo siang sangat menggoda nafsu. ha..ha..ha.. Terlepas dari itu, postingan kali ini akan bahas soal jajanan khas jawa yang gak hanya hadir di bulan puasa saja. Tetapi kemarin ibu sengaja membuat jajanan itu untuk dimakan pas berbuka dan sebagian diberikan ke anak-anak yang tadarus di mushola.

Mendut. Pasti yang terbayang di otak kita adalah adalah Candi Mendut, atau benda yang kenyal kalau kita pegang bisa mendut-mendut. Kalau yang ini jajanan namanya MENDUT. Dinamakan mendut mungkin karena jajanan ini kenyal dan manis. dipegang juga mendut-mendut. Dalam bahasa indonesia saya belum menemukan namanya tetapi orang jawa bilang ya mendut ;D. Nah, sebenarnya terbuat dari apa saja sih mendut ini, mari kita simak yang berikut ini.
  1. Beras ketan digiling halus menjadi tepung ketan. kebanyakan kue-kue bahan utamanya adalah tepung ketan, karena tepung ketan memiliki amilopektin yang lebih besar dibandingkan dengan tepung-tepung lainnya. Amilopektin inilah yang menyebabkan tepung ketan (beras ketan) lebih pulen dibandingkan dengan tepung lainnya. Makin tinggi kandungan amilopektin pada pati maka makin pulen pati tersebut.
  2. Enten-enten. Bahan ini terbuat dari parutan kelapa yang digongso dan dicampuri dengan gula pasir. Bisa juga menggunakan gula merah agar warnanya menjadi merah kecoklatan. Enten-enten ini yang nantinya akan menjadi isian dari kue mendut itu.
  3. pewarna makanan. digunakan untuk memberikan pewarnaan pada tepung ketan.
  4. santan dan minyak goreng. berfungsi sebagai penambah rasa gurih dan minyak goreng agar adonan nanti tidak lengket dengan pembungkusnya.
  5. daun pisang yang masih muda. Lagi-lagi kue ini memanfaatkan daun pisang sebagai pembungkusnya. Terkesan alami dan daun pisang ini memberikan aroma berbeda saat kue ini selesai di kukus.
Kelihatanya ribet dalam pembuatan. Harus membuatnya menjadi bola-bola kemudian diisi dengan enten-enten, lalu dicelupkan dalam campuran santan dan minyak goreng. Baru kemudian di bungkus dengan daun pisang. Membungkusnya juga tidak boleh asal-asalan, Harus berbentuk seperti piramida. Entah bagaimana sejarahnya, kalau ada kondangan dan melihat sajian jajanan berbentuk lincip-lincip kayak piramida pasti bisa ditebak "oh itu mendut ya". hehehehehe

Daripada penasaran, nih ada fotonya kue mendut yang katanya si Ex enak.hehehehehe
ini buatan ibu..dan aku bagian pembungkus :D

digigit mak nyus..keliatan deh enten-entenya dan manis loh rasanya kayak aku :D
Penasaran ingin mencoba? yuk sini maen ketempatku. Biar ibu bikinkan kue mendut. Atau mau belajar bikin jajanan itu? Boleh...yuk mari. Kenali makanan daerah dan setidaknya ini menunjukkan keragaman negeri kita melalui jajanan khas di setiap daerah. 

Semoga postingan ini bermanfaat. Salam..

Si Unyil

tokoh tokoh si unyil
Minggu siang saya tengah menikmati sebuah acara menarik di stasiun televisi swasta. Rival judul acara itu dengan mengangkat tema Upin ipin vs Si unyil. Sebagaimana kita tau keduanya adalah program anak-anak yang sekarang ini tengah ngetop di Indonesia. Namun bedanya si Unyil ini sudah ada sejak tahun 1981 dan Upin Ipin ada sekitar tahun 2007.

Dulu jaman saya kecil setiap pulang sekolah ngaji, saya selalu nongkrong di depan TV. Nunggu acara si unyil yang tayang sekitar pukul 4 sore (kalau gak salah ingat). Si unyil ini menceritakan kehidupan anak di desa. Baik dari segi kulturnya, persahabatannya, kehidupan sosialnya, dan yang paling saya ingat semangat pantang menyerah yang dimiliki oleh si Unyil. Boneka kayu ini terdiri dari beberapa tokoh yaitu si unyil, meilani, pak Raden, pak Ogah, mbok bariah, dan Usrok. Kalau dibandingkan dengan tokoh-tokoh di serial Upin Ipin sepertinya hampir sama. Namun bedanya Si Unyil tampil dengan konsep boneka dan Upin Ipin tampil dengan efek 3D.


Dibalik kesuksesan Si Unyil sekarang ini, saya justru prihatin dengan keadaan anak-anak sekarang ini. Saya melihat sendiri keponakan saya cenderung menyukai serial selain Si Unyil.Padahal kita tau, tanpa jasa dari Drs. Suyadi karakter si Unyil itu tidak akan lahir. Krisis tayangan yang berunsur edukasi saat ini memang cukup memprihatinkan, bagi saya memang ada beberapa tayangan yang berunsur edukasi namun ini masih kalah ratting dengan tayangan yang lain. Nah, PR juga bagi kita bahwa kita harus bisa lebih mengawasi adek-adek kita atau anak-anak saat menonton televisi. Sebagai mana kita tau usia anak-anak adalah usia SPONS dimana mereka pasti akan menyerap apa yang dilihat dan didengar. Sungguh ironis anak sekarang cenderung menyukai film berunsur cinta cintaan dibanding menonton tayangan edukasi.


Disini saya tidak akan membandingkan Si Uyil Dengan Upin Ipin, tetapi dari kedua serial itu kita dapat menyerap sisi positif dari kedua karakter tersebut. Si Unyil yang pantang menyerah dan Upin Ipin yang anti dengan kekerasan. Sebuah penghargaan dan hormat saya bagi pembuat tokoh Si Unyil yaitu Drs. Suyadi. Tanpa beliau anak-anak mungkin tidak mengenal si unyil. Seorang yang berjasa itu sekarang tengah dalam kondisi memprihatinkan dimana beliau tak bisa menikmati kesuksesan si Unyil. Dari tangan beliau sebuah hal kecil membawa perubahan bagi anak Indonesia saat itu. Tapi???? mana sih penghargaan bagi beliau?? Kita tau sendiri kan sekarang anak-anak lebih menyukai hasil impor.he..he..he.. Padahal buatan anak negeri itu nggak kalah bagus.



So, sebuah langkah kecil dapat merubah keadaan menjadi lebih baik. I believe that. Seperti yang dilakukan Drs.Suyadi denganmelahirkan tokoh si Unyil. Dan animator dari Upin Ipin yang melahirkan dua anak botak dengan gaya yang anti kekerasan. Sebagai jiwa muda, maukah kita membawa perubahan bagi negeri ini? Simple sekali yang bisa kita lakukan, AWALI dengan MENGHARGAI karya orang dan BELAJAR menciptakan sebuah INOVASI. Tentu kita harus meniru si Unyil juga yah, Semangat Pantang Menyerah. 


Sedikit dari saya semoga bermanfaat :)
Salam



Mie Tek...Tek

agak buram (kamera hape)
Menyusuri malam di kota Purwodadi  kali ini terasa sedikit beda. Nggak biasanya Purwodadi terasa dingin udaranya. Saya dan bapak tadi berkeliling dengan niatan dari rumah untuk membeli makanan kesukaan saya. Bagi orang Purwodadi pasti sudah nggak asing lagi dengan yang namanya Mie Tek..Tek.
 Entah bagaimana sejarahnya dibilang  mie tek..tek.. Setau saya ini juga dari cerita bapak, penjualnya itu menggunakan cara memukul-mukul  penggorengan untuk menarik pembeli. Kalau penggorengan dipukul secara otomatis akan keluar suara tek..tek..tek.. Atau dengan menggunakan bilah bambu tipis yang dipukul dengan gaya si penjual sehingga bisa menghasilkan suara tek..tek.. apapun itu saya tetap mengenal makanan ini adalah mie tek..tek.
Makanan ini cukup terbilang makanan merakyat dan proses pembuatannya masih dengan menggunakan cara sederhana. Keunikan dari hidangan mie tek..tek  yaitu :
  • Tampilan gerobagnya kebanyakan masih memakai gerobag dorong dan biasanya berkeliling di sekitar komplek rumah. Tetapi sekarang banyak juga penjual mie tek..tek yang menetap di suatu sudut  di kota ini. 
  • Ciri yang paling khas adalah suara tek..tek.. dari pukulan penggorengan yang dipakai si penjual atau bilah bamboo tipis.  
  • Perangan yang dipakai penjual juga masih tradisional yaitu dengan menggunakan lampu teplok atau lampu sentir.
  • Memasaknya pun menggunakan tungku arang, jadi membutuhkan sebuah kipas kecil agar arang tetap menyala. Dan kata ibu memasak dengan menggunakan tungku arang akan menghasilkan cita rasa yang khas jika dibandingkan memasak dengan kompor. 
  •  Pembungkusnya masih menggunakan daun pisang, jadi menambah aroma alami dari hidangan mie tek..tek.
  • Nah yang terakhir ada sate sebagai pelengkap mie tek..tek dan kalau ingin hidangan dengan rasa pedas, penjualnya sudah menyiapkan ceplusan cabe rawit di piring kecil.
Sedikit ulasan soal mie tek..tek khas Purwodadi. Apakah di tempat tinggal teman-teman ada makanan unik seperti mie tek..tek? Kalau ada, kirim satu yah buat saya..he..he..he…
Salam 



Rapor

bintang kelas *peringkat 1 sedang absen
Hari ini bagi saya luar biasa. Saya kembali membuktikan perkataan sahabat blogger saya yang kece om NH tentunya. Sama sekali gak ada yang meleset. Apa om NH ini berprofesi sampingan sebagai peramal yah??hihihi


Pagi tadi anak-anak sudah menerima hasil belajaranya dan mereka mulai senin akan menikmati liburan selama 3 minggu. Dengan didampingi orang tua masing-masing mereka menerima hasil keringat dan jerih payah mereka selama semester genap ini. Tidak lupa dari pihak sekolah memberikan sedikit tanda kasih untuk peringkat 1 sampai dengan 3. Alhamdulillah anak-anak naik kelas semua, meskipun ada satu dua anak yang naik dengan nilai pas.


Grogi, takut, deg-degan semuanya campur aduk menjadi satu. Ini kali pertama saya berhadapan dengan orang tua dan dituntut untuk mempertanggungjawabkan hasil setiap anak. Tentu saya mendapat complain dari orang tua murid diantaranya :

  1. Saya menerima masukan dari ibu si Arinta yang kebetulan menjadi juara 1 di kelas. Beliau menyampaikan apa yang dimau si anak “maaf bu, Arinta bilang sama saya kalau nanti kelas 3 maunya gurunya sama ibu. Katanya ibu selalu nemenin anak-anak di kelas, jarang ditinggal pergi, kalau ke kantor juga cuma waktu istirahat. Anak saya seneng bu malahan. Jadi mintanya nanti kelas 3 ibu lagi yang ngajar.” 
  2. Selain itu ada juga complain dari ibu si Galih yang kebetulan jadi juara 2 di kelas “ anak saya kalau dirumah gak mau belajar buk. Katanya belajarnya enak disekolah sama bu guru." 
  3. Masih ada lagi complain dari ibu si Adhit yang kebetulan meraih peringkat 6 “ anak saya hasilnya gimana bu, kalau dikelas nakal atau tidak? Soalnya dirumah kalau saya suruh belajar selalu bilang ah buk gampang pokoknya soal-soal ini. Bu guru sudah sering ngajari di kelas, tapi bu guru kadang galak.”


Ini hal baru bagi saya. Dan sampai saya buat postingan ini saya menerima sms dari orang tua murid les yang isinya mengucapkan terimakasih karena anaknya sudah dibantu belajarnya. Dan si anak berhasil menjadi bintang kelas. Dan siang sepulang dari sekolah saya mendapat telefon dari orang tua murid les juga intinya sama mengucapkan terimakasih meskipun hasil si anak ada sedikit penurunan. Sekalipun hanya ucapan terimakasih namun saya merasa ini adalah hal yang tidak bisa di beli. Bahagianya menjadi seorang guru ya ini nduk, disaat mereka mengucapkan terimakasih sama kamu (bapak:red)


See om Nh. Hari ini aku membuktikan perkataan om, dan ini sama sekali tidak ada yang meleset. Sungguh menjadi seorang guru itu sesuatu yang sangat luar biasa. Apa yang akan terjadi esok hari? Tunggu ceritaku selanjutnya ya om. he..he...he..


Nah, bagaimana dengan teman-teman blogger, apakah kepuasan itu hanya bisa didapat dari hal yang hanya berbau materi? Hari ini saya membuktikan sendiri, ternyata TIDAK!! Saya membuktikan bahwa INI LHO INDAHNYA BERBAGI dan MELAYANI.

Geguritan (Puisi Jawa)

PANGUDARASA SEPALA 

anggitanipun: Kusdijanto, S.Pd


Ya gene kahanan saiki

Akeh wong – wong kang ora peduli

Marang kawujudan sabenere

Ya apa klakon, bangsa kang mandiri iki dadi ringkih?

Ora, aku kudu wani!

Babagan kang tumuju marang kamulyan

Ayo – ayo – ayo kanca!

Gumregah ndepani kemajuan iki

Aku lan sliramu dadi pangarep

Mugo bisa mujudake gegayuhaning bangsa


*********

Ini hasil karya bapak yang rencananya akan saya tampilkan di perpisahan anak-anak kelas 6. Dengan mengangkat kebudayaan daerah (Jawa) semoga generasi muda sadar akan pentingnya melestarikan budaya yang bisa menjadi aset berharga bangsa. Kalau bukan KITA....siapa lagi? 

Yuk mari, kita bersama - sama NGURI URI KABUDAYAN JAWI :)





Salam 

Belajar Secara Nyata

Melihat dan memperhatikan usia dan tahapan perkembangan anak tentunya sangatlah dibutuhkan bagi seorang pengajar. Seperti yang sahabat blogger saya bilang “anak-anak itu memang seperti spons, apalagi anak kelas 2. Mereka akan menyerap sebanyak-banyaknya dari apa yang kita ajarkan”. Secara tidak langsung kita sebagai guru adalah role mode bagi anak-anak.
 
Hal ini saya jumpai sendiri disaat saya mengajarkan konsep operasi bilangan yaitu perkalian dan pembagian. Begitu saya menerangkan anaka-anak terlihat memahami materi perkalian saat itu. Namun ketika saya uji dengan sebuah soal yang ada hasil dari 2 x 1 = 3 bukan 2 x 1 = 2. Saya memaklumi itu karena saya rasa bahasa saya terlalu sulit dipahami mereka. Sayapun teringat pesan dosen saya Pak Yustinus masternya matematika. Beliau pernah berpesan “ anak-anak itu berpemikiran konkret, artinya mereka membutuhkan bendanya langsung atau bantuan berupa gambar. Kalau kalian mengajar hanya dengan tulisan atau omongan saja pasti  akan lebih mudah  lupa”. Akhirnya saya siasati untuk mengajarkan ulang konsep perkalian itu. Saya meminta salah satu anak yang bernama Galih untuk maju ke depan kelas. Teman-teman yang lain saya suruh untuk memperhatikan setiap anggota tubuh Galih. Disini saya menekankan pembelajaran tematik dengan tema anggota tubuhku. Saya meminta anak untuk menyebutkan ada berapa mata Galih, hidung, mulut, telinga, tangan,dan seterusnya. Kemudian saya meminta Arinta untuk menemani Galih maju ke depan kelas. Pertanyaan saya rubah “ada berapa mata mereka?” riuh mereka menjawab “empat, bu guru” dan sayapun kembali menanyakan “darimanakah empat itu, anak-anak?” salah seorang dari mereka menjawab “matanya arinta ada 2 dan matanya Galih ada 2. Jadi semua ada 4”. 
Nah, dari anggota tubuh galih dan Arinta itulah saya menekankan konsep perkalian yaitu penjumlahan bilangan secara berulang. Jadi jika 2 x 1 = 2 maka mereka mengerti karena saat itu Galih sedang berdiri sendiri jadi dengan melihat jumlah mata Galih. Dan jika 2 x 2 = 4 maka anak akan mendapatkan konsep dari jumlah mata Galih ditambah jumlah mata Arinta. Jadi 2 x 2 = 2 + 2 = 4.

 
 Pernah saya menemukan seorang anak yang bernama Tama belajar mengerjakan pembagian. Dia membuat garis-garis yang dia sebut jiting (lidi). Begitu saya tanya “dari mana kamu dapat cara itu nak?” dan dia menjawab “ibu ngajari saya dirumah pake jiting bu, terus kalau di sekolah saya disuruh gambar jiting itu. Biar hitungnya nanti gampang”. Super sekali dan sayapun menularkan ilmu anak itu kebetulan waktu kecil bapak mengajarkan saya juga sama dengan cara ibu Tama. Alhasil sampai kemarin pelaksanaan UKK mapel Matematika anak-anak dikelas menerapkan cara jiting itu. 
cara jiting ala Tama
 Sedikit dari saya bahwa pertama yang harus kita ajarkan kepada anak adalah dengan memberikan gambaran nyata dari konsep yang akan diajarkan. Menerapkan Teori Bruner dalam konsep pembelajaran matematika adalah anak itu memiliki 3 tahapan yaitu Tahap Enaktif dalam tahapan ini anak akan mengotak atik objek dan anak akan mengasah keaktifannya dalam mengenali objek. Tahap Ikonik dimana suatu tahap pembelajaran sesuatu pengetahuan di mana pengetahuan itu direpresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual imaginery), gambar, atau diagram, yang menggambarkan kegiatan kongkret atau situasi kongkret yang terdapat pada tahap enaktif dan Tahap Simbolik dimana anak sudah memaipulasi dari objek yang mereka serap dalam dua tahapan sebelumnya.

Semoga artikel tanggapan ini bermanfaat bagi sahabat semuanya.

Artikel  ini untuk menanggapi artikel BlogCamp berjudul "Cara Mengajar dan Melatih Yang Membumi" tanggal 14 Juni 2012

Salam  -Si Guru Kecil-