Sahabat Sejak Lama, Insto Dry Eyes Solusi Untuk Mata Kering di Keluargaku

By Chela Ribut Firmawati - May 15, 2025

Ibuku pernah bilang "besok kalau sudah lulus SMA sekolah guru saja ya, nduk. Guru SD aja nggak masalah. Nanti pulangnya bisa jam 12 siang setelah itu bisa ngurus keluarga!" Iya... Pandangan ibu dan diamini oleh banyak orang sih begitu. Jadi guru SD, kerjanya santai, pulangnya lebih cepat dan bisa ngurus suami dan anak-anak di rumah. Bisa juga untuk side job yang menambah pundi-pundi keuangan keluarga. 


Aku dan pekerjaanku



Eits... Tapi itu dulu... Sebelum negara api menyerang dunia keguruan. Hahahaha. Bagi kalian para jomblo yang masih punya keinginan punya pasangan seorang guru, pikir-pikir lagi deh karena tugas guru era sekarang ini tak sesimple apa yang ibuku katakan. Jika tupoksi guru adalah mengajar di kelas bersama murid, lihat juga tugas tambahan yang sekarang ini dibebankan ke guru. 


Ya operator dapodik lah, operator BOS lah, operator sim aset lah, nyambi jadi guru konten kreator lah. Pokoknya hari-hari berurusan dengan gadget dan tugas yang seperti tahu bulat. Suka dadakan bahkan kadang sampai lupa digoreng. Bahkan terkadang keharmonisan rumah tangga seperti diujung tanduk karena papa sibuk di depan laptop terus-terusan demi mendapati server sedang tidak sibuk. 


Akreditasipun juga di depan laptop 


Menjadi Guru Tak Sesantai Itu, Kawan! 

Aku siang tadi juga harus memenuhi undangan sosialisasi penulisan e-ijasah. See... Digitalisasi pendidikan makin-makin aja rasanya meski kita nggak tau apakah pemerataan pendidikan itu sama derasnya dengan digitalisasi yang ada. Bahkan Pak Sawijo selaku narasumber saja bilang begini... 

Dinas luar sosialisasi E-ijasah.. Digital lagiiiii 😄


"E-ijasah ini dikerjakan secara bersama-sama dengan satuan pendidikan. Tanggung jawab ada di kepala sekolah akan tetapi boleh mengajak operator sekolah untuk mengerjakannya!" 


Yang artinya... operator harus siap untuk berhadapan dengan laptop lagi, kroscek data anak dari KK dan akta kelahiran juga. Yang mana urusan data anak itu harus valid dan dibutuhkan ketajaman penglihatan supaya tidak salah. Riskan sekali urusan ijasah ini karena salah sedikit efeknya cukup fatal meski bisa ada pembetulan tapi kan reputasi sekolah juga dipertaruhkan, shay! Tidak boleh ada pandangan buram di mataku ini, heh!


Tapi begini, memang belakangan ini aku merasa ada yang kurang beres dengan mataku. Padahal begadang juga sudah tidak pernah, tapi kok aku merasakan mata ini gatal, perih dan nggak enak saja gitu. Setelah aku evaluasi, selain karena pertambahan usia yang tak lagi di angka 20 tahun, ternyata kebiasaan berlama-lama menatap layar handphone menjadi salah satu pemicunya. 


Skroll video tutorial workout dengan harapan segera dilakukan tapi ujung-ujungnga cuma disimpan saja. Melihat ide masakan dan belajar resepnya, bahkan menikmati drama korea sebagai selingan ketika anak-anak sudah tidur. Eh... Nggak sadar sudah lebih dari satu jam tuh berselancar di socmed. Produktif engga yang ada mata makin nggak enak! Dan berujung pada...


Aduh... Mataku Kering, nih! 


Arggh... Rasanya pedes, gatal sampai dikucek berkali-kali padahal nggak boleh sama papa dan pernah sampai merasa pusing banget di kepala sehingga aku memilih untuk tidak bermain hp sementara waktu sampai pusing itu hilang. 


Iya lho aku beneran sampai pusing banget dan memilih periksa karena takutnya ada sesuatu yang serius, tapi kata dokter karena terlalu lama menatap layar handphone. Kok bisa? Jadi begini bund, ketika kita fokus menatap layar handphone memang tanpa kita sadari kita akan jarang berkedip. Normalnya orang berkedip itu sekitar 15-20 kali dalam satu menit. Melototin layar hp itu selain mengurangi durasi berkedip juga dapat membuat otot mata tegang dan stress. Efeknya adalah mata menjadi kering dan kelembabannya bisa lebih cepat menguap. 


Hmm.. Iya juga ya.. Padahal berkedip merupakan cara mata agar tetap terjaga kelembabannya. Dan selain karena kebiasaan berlama-lama di depan gadget, kondisi mata kering ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Diantarnya karena faktor usia, gaya hidup, penggunaan kontak lens, hingga penyakit tertentu. Ih.. Ternyata lumayan serius juga ya persoalan mata kering ini. Bahkan mengutip dari keslan.kemkes.go.id, dituliskan bahwa penelitian di Amerika Serikat menyatakan 50% peserta yang lebih berusia dari 18 tahun mengalami kondisi mata kering atau dry eyes syndrome. 


Gejala Mata Kering 

sumber gambar : healthy kompas


Ternyata gejala dari mata kering ini beragam. Dan dari gejala itu bisa mempengaruhi kondisi mata kita entah hanya satu sisi atau keduanya. Gejala yang umum terjadi adalah: 


  • Mata merah
  • Mata terasa panas
  • Seperti ada pasir atau sesuatu yang mengganjal di mata
  • Mata berair karena iritasi 
  • Sensitif terhadap sinar matahari 
  • Penglihatan buran dan membaik setelah berkedip
  • Mata menjadi cepat lelah. 

Bahkan gejala diatas bisa memburuk di kondisi tertentu. Berjam-jam di depan laptop, membaca buku dalam waktu lama, kondisi ruangan berAC juga berpengaruh. Maka dari itu dibutuhkan penanganan segera jika gejalanya ringan atau segera ke dokter jika gejalanya lebih buruk. 

Sahabat Sejak Lama, Insto Dry Eyes Solusi Untuk Mata Kering di Keluargaku 



Kok sejak lama, sok akrab nih! Eeee... Beneraann.... Dulu aku sering mendapati obat tetes mata ini di meja kerja bapak. Padahal bapak dulu juga nggak terlalu sibuk di depan laptop ya. Tapi sebelum purna tugas di tahun 2013an, memang beliau sibuk banget nulis-nulis laporan gitu. Diantara kertas folio berserakan aku menemukan insto si tetes mata kesayangan bapak. Sesekali juga melihat bapak netesin sekitar 2 tetes lalu berkedip-kedip. 


"Ben padhang mripatku, nduk!" begitu katanya. 


Lain bapak lain pula aku yang meniru jejak bapak untuk sedia tetes mata. Kondisi mata kering yang aku alami memang lumayan sering makanya obat tetes mata selalu tersedia. Solusi mata kering jatuh pada Insto Dry Eyes. Jadi bisa dibilang insto tuh sudah menjadi bagian dadi keluargaku. 


Aku memilih dan percaya dengan #InstoDryEyes karena memang benar-benar senyaman itu di mataku. Mata adalah jendela.. Jendela hati, perasaan bahkan dunia. Maka dari itu nggak boleh sembarangan memberikan treatment ke mata. Dan #MataKeringJanganSepelein, meskipun dia kecil tapi cabe rawit. 


Si kecil mungil berwarna biru dengan kemasan 7,5 ml ini merupakan tetes mata steril yang mengandung Hydroxypropyl methylcellulose dan Benzalkonium Chloride. Kandungan ini akan memberikan efek sebagai pelumas mata, sehingga dapat meredakan keluhan mata kering. Ya mirip seperti air mata gitu lah, ya. Meringankan iritasi mata dan bisa digunakan juga sebagai pelumas pada mata palsu, lho.


Pemakaiannya pun juga mudah sekali, cukup teteskan sekitar 1-2 tetes pada setiap mata. Lakukan 3x sehari atau sesuai anjuran dokter. Dan yang paling penting selain dengan menggunakan tetes mata juga batasi diri dalam penggunaan gadget sebagai salah satu faktor pemicunya. Kalau begini serasa noyor diri sendiri deh. 



Karena ukurannya yang mungil ini juga sangat mudah sekali untuk dibawa kemana saja. Di tas sekolahpun juga oke untuk jaga-jaga kalau harus berlama-lama di depan latop apalagi urusan data anak dan sekolah.  Jadi tenang tanpa drama mata sepet,perih, lelah berkat Insto Dry Eyes. Kalian pakai Insto juga lho ya!





sumber pendukung :
1. https://www.alodokter.com/mata-kering
2. https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/559/kenapa-mata-bisa-terasa-kering-yaa
3. https://insto.co.id/produk/insto-dry-eyes
4. https://jknamed.com/jknamed/article/view/215

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)