Sahabat Sejak Lama, Insto Dry Eyes Solusi Untuk Mata Kering di Keluargaku
Ibuku pernah bilang "besok kalau sudah lulus SMA sekolah guru saja ya, nduk. Guru SD aja nggak masalah. Nanti pulangnya bisa jam 12 siang setelah itu bisa ngurus keluarga!" Iya... Pandangan ibu dan diamini oleh banyak orang sih begitu. Jadi guru SD, kerjanya santai, pulangnya lebih cepat dan bisa ngurus suami dan anak-anak di rumah. Bisa juga untuk side job yang menambah pundi-pundi keuangan keluarga.
![]() |
Aku dan pekerjaanku |
Eits... Tapi itu dulu... Sebelum negara api menyerang dunia keguruan. Hahahaha. Bagi kalian para jomblo yang masih punya keinginan punya pasangan seorang guru, pikir-pikir lagi deh karena tugas guru era sekarang ini tak sesimple apa yang ibuku katakan. Jika tupoksi guru adalah mengajar di kelas bersama murid, lihat juga tugas tambahan yang sekarang ini dibebankan ke guru.
Ya operator dapodik lah, operator BOS lah, operator sim aset lah, nyambi jadi guru konten kreator lah. Pokoknya hari-hari berurusan dengan gadget dan tugas yang seperti tahu bulat. Suka dadakan bahkan kadang sampai lupa digoreng. Bahkan terkadang keharmonisan rumah tangga seperti diujung tanduk karena papa sibuk di depan laptop terus-terusan demi mendapati server sedang tidak sibuk.
![]() |
Akreditasipun juga di depan laptop |
Menjadi Guru Tak Sesantai Itu, Kawan!
Aku siang tadi juga harus memenuhi undangan sosialisasi penulisan e-ijasah. See... Digitalisasi pendidikan makin-makin aja rasanya meski kita nggak tau apakah pemerataan pendidikan itu sama derasnya dengan digitalisasi yang ada. Bahkan Pak Sawijo selaku narasumber saja bilang begini...
![]() |
Dinas luar sosialisasi E-ijasah.. Digital lagiiiii 😄 |
"E-ijasah ini dikerjakan secara bersama-sama dengan satuan pendidikan. Tanggung jawab ada di kepala sekolah akan tetapi boleh mengajak operator sekolah untuk mengerjakannya!"
Yang artinya... operator harus siap untuk berhadapan dengan laptop lagi, kroscek data anak dari KK dan akta kelahiran juga. Yang mana urusan data anak itu harus valid dan dibutuhkan ketajaman penglihatan supaya tidak salah. Riskan sekali urusan ijasah ini karena salah sedikit efeknya cukup fatal meski bisa ada pembetulan tapi kan reputasi sekolah juga dipertaruhkan, shay! Tidak boleh ada pandangan buram di mataku ini, heh!
Tapi begini, memang belakangan ini aku merasa ada yang kurang beres dengan mataku. Padahal begadang juga sudah tidak pernah, tapi kok aku merasakan mata ini gatal, perih dan nggak enak saja gitu. Setelah aku evaluasi, selain karena pertambahan usia yang tak lagi di angka 20 tahun, ternyata kebiasaan berlama-lama menatap layar handphone menjadi salah satu pemicunya.
Skroll video tutorial workout dengan harapan segera dilakukan tapi ujung-ujungnga cuma disimpan saja. Melihat ide masakan dan belajar resepnya, bahkan menikmati drama korea sebagai selingan ketika anak-anak sudah tidur. Eh... Nggak sadar sudah lebih dari satu jam tuh berselancar di socmed. Produktif engga yang ada mata makin nggak enak! Dan berujung pada...
Aduh... Mataku Kering, nih!
Arggh... Rasanya pedes, gatal sampai dikucek berkali-kali padahal nggak boleh sama papa dan pernah sampai merasa pusing banget di kepala sehingga aku memilih untuk tidak bermain hp sementara waktu sampai pusing itu hilang.
Iya lho aku beneran sampai pusing banget dan memilih periksa karena takutnya ada sesuatu yang serius, tapi kata dokter karena terlalu lama menatap layar handphone. Kok bisa? Jadi begini bund, ketika kita fokus menatap layar handphone memang tanpa kita sadari kita akan jarang berkedip. Normalnya orang berkedip itu sekitar 15-20 kali dalam satu menit. Melototin layar hp itu selain mengurangi durasi berkedip juga dapat membuat otot mata tegang dan stress. Efeknya adalah mata menjadi kering dan kelembabannya bisa lebih cepat menguap.
Hmm.. Iya juga ya.. Padahal berkedip merupakan cara mata agar tetap terjaga kelembabannya. Dan selain karena kebiasaan berlama-lama di depan gadget, kondisi mata kering ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Diantarnya karena faktor usia, gaya hidup, penggunaan kontak lens, hingga penyakit tertentu. Ih.. Ternyata lumayan serius juga ya persoalan mata kering ini. Bahkan mengutip dari keslan.kemkes.go.id, dituliskan bahwa penelitian di Amerika Serikat menyatakan 50% peserta yang lebih berusia dari 18 tahun mengalami kondisi mata kering atau dry eyes syndrome.
Gejala Mata Kering
Ternyata gejala dari mata kering ini beragam. Dan dari gejala itu bisa mempengaruhi kondisi mata kita entah hanya satu sisi atau keduanya. Gejala yang umum terjadi adalah:
- Mata merah
- Mata terasa panas
- Seperti ada pasir atau sesuatu yang mengganjal di mata
- Mata berair karena iritasi
- Sensitif terhadap sinar matahari
- Penglihatan buran dan membaik setelah berkedip
- Mata menjadi cepat lelah.
0 comments
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)