Kok Papa yang Menyuapi Anak-Anak Saat Makan?

By Chela Ribut Firmawati - June 30, 2025

Hidup di tengah masyarakat yang masih menganut patriarki dan yang katanya sudah era #WomanSupportWoman tapi seringnya justru sesama perempuan lebih parah untuk menjatuhkan itu ternyata memang harus mengulur usus ya, bund. Rasanya kehidupan seorang perempuan DITUNTUT BERUBAH karena menikah. Rasanya perempuan harus menjelma menjadi makhluk Tuhan paling sempurna di segala elemen baik tanah, udara, air dan api. Rasanya perempuan nggak boleh salah dan nggak boleh mengeluh. Pokoknya serba salah deh jadi perempuan di negeri ini. 

Sesi makan bersama papa



Perdebatan nggak hanya menyoal ASI atau sufor, melahirkan normal atau SC, ibu rumah tangga atau ibu pekerja. Ternyata perkara seorang bapak nyuapin anaknya makan juga "kok bukan ibunya yang nyuapin?". I mean... Seperti melihat seorang, perempuan yang hanya dilihat ketika marah tapi tidak di lihat seberapa besar sudah bersabar. 

Aku lumayan bahkan sering mendapat pertanyaan "kok papanya yang nyuapin anak-anak?" Bahkan pertanyaan itu terlontar dari mulut orang, terdekatsendiri. Diikuti kalimat "menake mama nya!". Hah... Apa salah seorang bapak, ayah atau papa terlibat dalam pengasuhan anak termasuk menyuapi saat makan? Dunia lalu berhenti gitu kalau seorang laki-laki mau repot bantuin istrinya ngurus anak? Hilangwibawa dan gentleman nya gitu kalau seorang laki-laki mau goreng telur untuk lauk anak-anaknya? 

Buang jauh-jauh bahwa laki-laki itu harus serba dilayani dan nggak ikut andil dalam pengasuhan anak. Toh nyatanya menikah dan punya anak juga hasil kompromi berdua kan? Termasuk memutuskan untuk chlidfree juga keputusan berdua antara suami dan istri jadi please apapun yang dilihat ya nggak usah lah diukur dari standar keluarga masing-masing. 

Kok bahas ini? Iya lah... Karena ternyata masih banyak yang merasa aneh gitu kalau bapaknya yang nyuapin anak saat makan. Tapi bagiku itu hal yang nggak bisa kubeli. Adalah momen berharga yang anak-anakku dapatkan dari sosok bapaknya dan itu tidak aku dapatkan saat aku kecil dulu. Dan aku mengakui bahwa suamiku terlibat dalam pengasuhan ketiga anaknya dengan sadar meski sebelumnya kami juga mengalami badainya, kok. 


Jangan lagi dipandang sebelah mata, Ini manfaat Peran Ayah Ketika Menyuapi Anak Saat Makan! 

Sesi makan bersama papa dan kerandoman Mbak nTan


Tidak sekedar mencukupi asupan nutrisi yang harus masuk ke tubuh anak setiap harinya. Kegiatan #makanbersamapapa yang biasa ada di keluarga kami ternyata memiliki banyak manfaat dan aku ingin bagikan ke kalian terutama bapack-bapack. 

1. Meningkatkan bonding antara Bapak dengan Anak

Momen makan berasama bahkan ketika seorang bapak menyuapi anaknya memang menciptakan interaksi suka cita. Berdasarkan pengalaman sendiri memang anak-anak jauh lebih happy kalau di suapin papanya dan memang bonding mereka jadi lebih kuat. 

2. Memberikan contoh kerjasama dengan anggota keluarga

Ada pembagian tugas di keluarga kami. Itupun juga seiring berjalannya waktu di sepuluh tahun pernikahan kami. Mama memasak dan papa menyuapi anak-anak. Fair kan ya? Sama-sama berbagi tugas supaya anak kenyang dan minim cranky. Supaya mama nggak capek dan nggak gampang tantrum. That's it! 

3. Terbukti Ampuh Mengatasi GTM (Gerakan Tutup Mulut) 

Aku mengevaluasi ini dari anak pertamaku. Selain karena feeding rule yang tidak aku kuasai dan bermodal ikut cara orang tua jaman dulu, aku juga jarang meminta peran suamiku di momen MPASI Intan. Barulah ketika Intan sering GTM dan aku putus asa, papa turun tangan. Eeeee... Lha kok sedikit-sedikit mau makan. Keterusan sampai sekarang jadinya Intan yang sudah naik kelas 4 ini masih minta disuapin papa saat makan. 

Kesalahan itu menjadi evaluasi di masa MPASI Mutiara dan Berli. Ketika aku masih harus dengan tugas domestik lainnya, aku mempercayai papa untuk menyuapi anak-anak. Meski kadang papa merasa grundelan tapi lebih banyak sukarelanya sih. Hahahaha. 


4. Meringankan Tugas Istri

Ini nih yang masih banyak banget  menganggap bahwa tugas mengasuh anak itu cuma tugas istri. Kalau dari sudut pandangku sih tidak, ya. Tetap menjadi tugas berdua dan dilakukan dengan sama-sama SADAR. Memang tidak ada pembagian tugas secara resmi hitam di atas putih, namun sepanjang pernikahan kami meski melalui banyak badai kamipun menghandle anak-anak ya berdua. Tidak kami pungkiri bahwa ada ibuk yang membantu kami dari anak pertama sampai Berli menjelang usia 1 tahun. Dan sekarang ada budhe di rumah kami. 

Papa nyuapin anak-anak memang membantu banget. Jadi bisa sambil goler-goleran memandang mereka makan bareng atau bahkan skroll tiktok, tapi seringnya ya ikut nimbrung minta disuapin juga. Yaaa sekaligus untuk quality time lah yaa. 


Sekali lagi, seorang suami ikut serta meringankan tugas istri itu bukan langsung hilang wibawanya, kok. Justru malah semakin mempesona dan sekarang jadi paham kenapa banyak sekali kalimat yang menyatakan istri yang bahagia adalah kunci dari kebahagiaan seisi rumah. 

Kalian boleh tidak setuju dengan tulisanku ini. Karena seni berumah tangga dan pengasuhan anak di setiap keluarga itu jelas sangat berbeda. Bagiku tidak asing jika anakku bilang "aku suapin papa aja!" Atau merajuk di tengah kesibukan papanya mengerjakan tugas studynya untuk menyuapin Intan. Apapun itu mari kita sama-sama untuk saling dalam berumah tangga. Karena segalanya perlu diupayakan dan bukankah orang tua menjadi contoh untuk anak-anaknya? 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)