Malam Minggu Magis di Ramayana Ballet Prambanan

By Chela Ribut Firmawati - August 04, 2025

Ada pepatah "Minimal sekali seumur hidup harus nonton Sendratari Ramayana di Prambanan!" tapii menurutku nggak cukup hanya sekali, karena memang SEBAGUS ITU!!!! 




Semua berawal ketika aku menanyakan ukuran sepatunya bapak ke mbakku karena tanggal 3 Agustus adalah hari ulang tahunnya. Lalu mbak ngomong kalau "piye nek bapak diajak jalan-jalan nonton Sendratari Ramayana wae?". Tanpa mikir panjang aku langsung iya dan yakin bahwa semua anggota keluarga pasti bisa. Real dadakan dan beruntungnya urusan booking hotelpun juga sangat lancar. 

Aku memang pernah menjanjikan Intan untuk menyaksikan sendratari ini, namun rencana kami di akhir tahun nanti. YTTA lah yaaaaa... Kan kaum mendang-mending ini juga nunggu ada yang cair. Hahaha. Eh mestakung, mbak ngajak di momen ulang tahun bapak. Nggak cuma aku yang happy tapi Intan, Mutiara juga. Papa? Ya jelas lah yaaa... Selagi aku dan anak-anak happy, dengan mode cool nya juga dia aslinya happy itu. Jaim aja lah. 

Perburuan tiket sendratari juga agak bikin worry karena pembelian online setidaknya 3 minggu sebelum show. Apalagi pementasannya menyesuaikan cuaca gitu kan. Nah pas aku mau beli lewat Whatsapp resminya Ramayana Ballet Prambanan ternyata sudah full untuk kuota indoor. Akan dialihkan ke outdoor dan menyesuaikan cuaca. 

Jam setengah 3 sore kami baru berangkat dari rumah. Berharapnya bisa sampe sebelum pementasan dimulai karena harus beli tiket on the spot. Untungnya ada tol Solo sampai Prambanan yang memang benar-benar menyingkat waktu perjalanan. Tepat sebelum magrib kami sudah sampai di depan Prambaban dan melaksanakan solat magrib di masjid seberang candi. 
Semua kumpul 🥰


Ramayana Ballet Prambanan 

Dokumentasi pribadi


Aku memang suka dengan seni dan sejarah, sedangkan papa yang lebih suka ke alam dan udara sejuk. Tapi jauh sebelum malam minggu lalu, aku pernah bilang "pah.. Nonton pertunjukan ini ya. Bagus lho!". Papa penasaran kok aku bisa berkomentar bagus. Hahaha. Karena sebenarnya pernah nonton juga waktu kegiatan kampus. Cuma lokasinya berbeda, dulu di Jogjakarta sementara pertunjukan dengan berlatarkan candi Prambanan kan belum pernah. 

Satu per satu kita datangi tempat impian kita ya sayang ❤



Aku dan Mbak sepakat memilih Ramayana Ballet Prambanan karena bapak itu jiwa seni banget. Dan untuk cerita wayang, bapak tuh paham. Terlebih ketika bapak yang waktu mudanya juga merupakan pemain wayang orang, untuk menyaksikan sendratari Ramayana malam itu adalah pengalaman kali pertama. Bersama anak, cucu, menantu. Jadi yaaaa... Ada momen bapak nangis sesenggukan keinget ibu. 

Sebelum pertunjukan dimulai

Ramayana Ballet Prambanan ini lokasinya tidak jauh dari kompleks candi. Hanya saja gerbang masuknya berbeda. Lebih ke selatan dan setelah jembatan nanti belok kanan kalau dari arah Solo. Tepatnya berada di Jl. Raya Yogya-Solo KM. 16, Prambanan, Sleman, D.I Yogyakarta 55571


Sendratari Ramayana Prambanan merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog, diangkat dari cerita Ramayana dan dipertunjukkan di dekat Candi Prambanan di Pulau Jawa, Indonesia. Sendratari Ramayana Prambanan merupakan sendratari yang paling rutin mementaskan Sendratari Ramayana sejak 1961. Sudah sejak lama nggak tuh! 

Cerita Ramayana berdasarkan epos Hindu diadaptasi dengan budaya Jawa membuat Sendratari Ramayana menjadi tarian yang unik. Lebih dari 200 penari profesional dan musisi lokal berpartisipasi dalam Sendratari Ramayana yang bertempat di panggung terbuka dengan Candi Prambanan sebagai latar belakang. Sendratari Ramayana juga diceritakan di relief pada Candi Siwa


Sebelum pertunjukan dimulai memang ada penjelasan dari MC terkait pementasan yang diadaptasi dari relief candi. Asli, rasanya magis banget malam minggu kemarin. Ditambah lagi aku terpukau dengan para penarinya. Salah satunya adalah Laksmana, adik dari Rama. Yaaa.. Rama memang tampan sekali malam itu tapi aku lebih seneng sama Laksmana. Hahaha. 
Permisiii.. Mumpung Laksmana lagi nganggur dan nggak antri foto. Hahaha. 

Harga tiket yang aku beli adalah kategori kelas 2 senilai seratus lima puluh ribu rupiah. Kami rombongan bersebelas, tetapi untuk anak usia 5 tahun kebawah tidak dikenai tiket masuk alias free. Jadi aman lah ya untuk Tiara dan Berli. Hahaha. 

Lagi dan lagi, semesta memang merestui visi malam ini bahwa kami ingin menyenangkan hati bapak. Sampai di parkiran kompleks Ramayana Ballet sudah mendekati waktu pementasan. Apalagi sudah diwanti-wanti oleh admin bahwa pentas dilakukan tepat waktu. Melihat loket kok mengular banget. Huhuhu... Setelah asyik berfoto di depan tulisan Ramayana Ballet, aku menghampiri mbak yang sedang mengantri. Lalu dia bercerita bahwa ada yang menawari tiket dan itu adalah tiket kelas 2. 

Jadi ceritanya dua orang mbak cantik itu adalah seorang travel agent yang membawa 90 orang. Nah, ternyata ada  10 orang yang memilih jalan-jalan sendiri dan terpisah dengan 80 orang yang saat itu sudah berada di tempat duduk panggung indoor. Proses dealnya bagaimana juga kurang jelas aku karena sibuk dengan bocil, tetapi dek Naura (pacarnya Mas Daffa) sempet cerita kalau tadi ditawari, trus ya udah daripada antri jadi dibeli saja. 

Dan benar saja, itu bukan calo. Hahaha. Ada tiket yang sudah terlanjur dibeli dan tidak bisa di refund. Eh... Jadi rejeki kami tanpa harus lama mengantri. Setelah memastikan jumlah dan pembayarannya selesai, tak lupa kami mengucapkan terimakasih dan memasuki arena pertunjukan. Memilih tempat dudukpun juga sebenarnya paling bagus di belakang karena kalau sudah di tengah, candi prambanannya hanya kelihatan sedikit tapi akan lebih jelas melihat penari profesional yang cantik dan ganteng. Perkara duduk aja galau nggak tuh! Hahaha. The real definisi "posisi tempat duduk menentukan prestasi". 

Ohiya... Ini ada denah tempat duduknya. Sebagai gambaran buat kalian nanti yang akan menyaksikan Ramayana Ballet Prambanan. 


Ramayana Ballet Prambanan yang Sangat Memukau



Siapa sih yang nggak tahu kisah cinta antara Rama dan Sinta? Ikonik banget dua tokoh pewayangan ini adalah simbol dari cinta dan kesetiaan. Jauh lah dibandingkan kisah romeo dan Juliet. Sementara kalau dari versi bapak, wayang itu adalah gambaran kehidupan manusia. Jadi memang seperti gimana yaaa.... Aku tuh ada beberapa scene yang related gitu. 

Berawal dari sayembara yang diadakan di negeri Mantili, Raden Janaka mengadakan sayembara itu untuk mencarikan suami untuk anak perempuannya yaitu Sinta. Sayembaranya itu mengangkat panah dan diikuti oleh beberapa patih. Tapi semua gagal mengangkat panah itu. Kemudian muncul sosok tampan nan rupawan dari sisi kanan tempat dudukku kaaaan.... Eh bapak nyletuk "lha kui mengko sing menang!" Udah pasti ganteng ya itu adalah Rama Wijaya tebakanku. Eeee.. Bener... Dari sekian yang ikut sayembara, Rama lah pemenangnya. 

Lalu begitu... Tergambar perasaan bahagia dari dua sejoli dimabuk asmara ini. Sedangkan ada Rahwana yang juga berusaha ingin memiliki Sinta. Segala cara dilakukan supaya Sinta bisa diculik ke negeri Alengka. Mulai dari adanya kelinci kecil yang lucu, burung merak, kupu-kupu. Yang mana saat itu Sinta memang selalu dalam penjagaan Rama juga dibantu adiknya Laksmana. Dan datanglah kijang yang memang sangat memukai Sinta. Beberapa kali terlihat Sinta dilarang mendekat karena Laksmana sudah mengetahui bahwa itu adalah jelmaan dari Rahwana. Intinya bagaimana Sinta bisa menjauh dari penjagaan Rama dan Laksmana. 

Namun, Sinta meminta agar Rama menangkap kijang itu. Demi cintanya kepadanSinta, diturutilah kemauan Sinta itu. Sekali lagi ya.... DEMI CINTA. Namun, Rama mempercayakan kepada Laksmana untuk menjaga Sinta selama dia memburu kijang tersebut. Akhirnya pergilah Rama dan Sinta bersama dengan Laksmana. Mendengar teriakan minta tolong yang dikira oleh Sinta juga Laksamana adalah Rama. Maka Laksmana menyusul Rama dan sebelum meninggalkan Sinta dibuatlah lingkaran suci yang menjaga Sinta. 

Selama Sinta masih berada di dalam lingkaran itu dia akan aman. Terbukti ketika Rahwana datang dan mencoba mendekati Sinta namun gagal. Hingga akhirnya berubah wujud menjadi seorang brahmana yang meminta-minta kepada Sinta. Nah dari situlah Sinta luluh dan menolong seorang Brahmana, akan tetapi sebenarnya dia berhasil diculik oleh Rahwana dan dibawa ke Alengka. 

Sebentar istirahat ngetik dulu.... Wkwkwkw.. Karena ceritanya panjang sekaleeeeeee 🤣🤣🤣🤣🤣

Segala upaya Rahwana lakukan agar Sinta bersedia menjadi istrinya. Sekalipun dihibur oleh adiknya Rahwana beserta para dayang, tetap saja hati Sinta hanya untuk Rama. Ketika Sinta diculikpun dia meninggalkan sebuah benda sebagai pertanda bahwa dia diculik. Dan ketika Rama datang dan disusul laksmana yang mengetahui Sinta tidak ada di lingkaran tersebut, sedih lah hatinya. Maka dicarilah Sinta, dan atas bantuan burung apa ya namanyaa.. Jatayu kalau nggak salah. Hahaha... Burung itu berusaha menyelamatkan Sinta namun kalah dalam melawan Rahwana. Dalam keadaan parah, burung Jatayu melaporkan kepada Rama bahwa Sinta berada di Alengka diculik oleh Rahwana. Setelah memberitahu kepada Rama, Jatayu mati dan karena kebaikannya Jatayu dijemput oleh para bidadari. 



Rama dan Laksmana mencari upaya bagaimana menyelamatkan Sinta. Dan dibantulah oleh rombongan monyet dan salah satunya adalah monyet putih yang bernama Hanoman. Dia bersedia membantu Rama untuk menyelamatkan Sinta di Alengka. Kedatangan Hanuman pun membuat geger Alengka namun berhasil ditangkap dan akan dibakar. Tetapi Hanoman ini sakti dan dibakar hidup-hidup juga nggak mempan. Yang ada justru Alengka dirusak dan dibakar oleh Hanoman. Scene Hanoman obong yang nyataaa selain dari lagunya. Haha. Epic momen!


 

Ini baru babak pertama loh, gessss. Ada jeda 10 menit sebelum lanjut di babak kedua. Scene anoman obong ini menurutku klimaks dari Ramayana Ballet karena memang lumayan menegangkan. Dan susah banget dapat foto yang well karena harus bergelut dengan lighting yang berubah-ubah. 


Scene kedua adalah perlawanan antara Laksmana dengan Kumbakarna dan juga Rama melawan Rahwana. Sedah bisa ditebak, pemenangnya adalah Rama yang berhasil membunuh Rahwana. Sehingga kembalilah Sinta dalam pelukan Rama. Namun, Rama meragukan kesucian Sinta, hingga akhirnya Sinta rela dibakar untuk menunjukkan bahwa dia masih tetap dalam keadaan suci meski sudah diculik Rahwana. Dalam adegan Sinta dibakar itulah ternyata dia tidak mempan dan terbukti dia masih suci, sehingga bersatulah merekaaaaaa dan kembali hidup berasama... Tamaaaaattt




Dan dari pertunjukan ini, akutuh ngebatin gitu bahwa memang dalam setiap hubungan pasti ada badai gitu kan ya. Tetapi setia pada komitmen, sabar, serta berupaya untuk keluar dari badai itulah pemenangnya. 

Dari Rama aku belajar bahwa menyenangkan hati pasangan demi kebahagiaannya tentu harus diupayakan. Apalagi dengan rasa cinta, namun meski sempat ada keraguan tetap saja semua kebenaran akan menang sehingga dia bisa kembali mendapatkan Sinta. 

Dari Rahwana aku belajar bahwa cinta juga butuh untuk diperjuangkan. Tetapi cinta juga tidak bisa dipaksakan. Memaksakan cinta akan membuat dirinya hancur. 

Dari Sinta aku belajar bahwa kesetiaan itu memang berat, godaanya banyak. Namun saat hati sudah terpatri oleh satu nama, berpalingpun tidak. Sabar dan bertahan bahwa cinta sejati pasti bersatu kembali. 

Dari Laksmana aku belajar bahwa setia mengabdi dan waspada itu sangat penting. Laksamana ini adalah sosok yang bijaksana. Namun kok ya betah banget sih menjomblo. Hahahaha. 

Dari Hanoman aku belajar bahwa jangan pernah takut membela kebenaran. 

Yaaa... Kalau  melihat Rama dan Sinta saja bisa bersatu kembali setelah terpisah selama 12 tahun, masa iya yang cuma karena handuk basah nggak dijemur aja udah menyerah. Hahahhaa. Becanda sayaaaaaangg 🤣. 

Benar-benar malam yang berkesan, magis dan romansa cinta dibalut dengan gerak gemulai penari profesional dan alunan gamelan jawa yang glowing banget. Membayar seratus lima puluh ribu untuk pertunjukan sebagus itu tuh sangat tidak rugi!!! Dan aku nggak cukup sekali rasanya!! Ini aja kepengen bisa nonton lagi. Kebetulan ada pertunjukan lain seperti Sinta Obong dan Roro Jonggrang

Jadwal Show :
1. Ramayana Ballet Prambanan : Selasa, Kamis & Sabtu (19.30 WIB)
2. Shinta Obong : Jumat (17.30 WIB)
3. Roro Jonggrang : Jumat (19.30 WIB)

Alhamdulillah.. Bapak happy dan kita semua happy. Ramayana Ballet Prambanan memang top banget!!! Aku sih YES rekomendasiin ini ke kalian buat jadi destinasi wisata. Asli, kalian kalau nggak coba nonton sekaliiii aja bakalan nyesel bahwa Pesona Indonesia memang sebagus itu! Nggak percaya? Nih... Lihat yaaa... 



Versi potongan video yang aku abadiin di kamera hengpon bisa kalian lihat disini yaaa. 

  • Share:

You Might Also Like

1 comments

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)