Berlian Imunisasi DPT Lanjutan

By Chela Ribut Firmawati - October 20, 2025

 
Adeeekkkk 😍🥰

Malam ini aku sedang berada di mode siaga. Kondisi badan yang kurang fit, mood nggak sebagus biasanya, senewen sama papa, anak-anak cranky. Lengkap sudah! Tapi aku harus menjelma diriku menjadi mama peri demi si bungsu yang merajuk sedari sore tadi. 

Semua karena imunisasi DPT lanjutan di umur adek yang ke 18 bulan. 


Jam 09:15 wib tadi aku memutuskan untuk pulang terlebih dulu. Menjemput adek dan budhe untuk imunisasi di balai desa Ngembak. Kenapa ikut di Ngembak? Karena imunisasi di tanggal 4 kemarin aku lupa dan untungnya besti dengan bidan desa, jadilah aku meminta satu slot untuk imunisasi DPT lanjutannya adek Berli. 

Kudapati dia tertidur di depan TV. Kasihan juga tetap kondisi dia sedang fit tidak batuk pilek adalah momen yang pas untuk imunisasi. Daripada harus menunda terus kan yaaa... Setidaknya rangkaian imunisasi wajib dengan mengikuti anjuran pemerintah aku laksanakan. Gratis pula ye kaaaaannn. 

Lalu kami bergegas ke balai desa Ngembak yang suasananya juga tidak begitu ramai seperti momen imunisasi di kelurahan Kuripan. Hanya menunggu 4 antrian balita yang disuntik. Kudapati adek tampak happy meski agak ngantuk. Dan ketika dipanggil namanya dia berjalan dengan penuh percaya diri meskipun menarik mundur karena dia ini tipe yang butuh waktu untuk beradaptasi di lingkungan baru. Tidak sembarang orang dia mau untuk disapa. Jadi ada momen dia menangis. 

Memang tidak kurekam dengan kamera karena terbayang donk bagaimana riweuhnya seorang ibu ketika menemani anaknya imunisasi. Dasarnya aku lihat jarum suntik saja sudah keringetan dan panik, Adek Berli pun juga menangis apalagi itu jarum harus tertusuk sampe poooollll... Nembus ke tulang dah pasti. Nangis deh dia!!! Kasian lhoo 🥲


Setelah Imunisasi DPT Lanjutan, Terbitlah Demam

Sesampainya di rumah dia masih saja nampak happy. Budhe memastikan untuk menggerus paracetamol, sementara aku menunggu sambil bermain dengan Berli dan Mbak Ara. Adegan minum obat diambil alih oleh budhe dan dilanjutkan dengan sesi nenen yang cukup lama. Kondisinya ya masih happy dia sampai akhirnya aku memutuskan kembali ke sekolah. 

Lepas jam absen pulang,  aku tidak mendapati adek menyambut kedatanganku. Adek bobok dan terlihat sangat lelap. AC menyala dan suhu di luar rumah hot nya nggak karuan. Dan ketika aku menyusul tidur di kamar, perusuh datang sehingga tidur siang adek terganggu. 

Drama pun di mulai, bunda. 

Dia meringik dan mengangkat tangan kirinya. Oke, aku paham dan mencoba mengajak dia ngobrol.. 

"Sakit ya tangannya?" 

"Nggak papa.. Nanti sembuh, kan biar adek sehat!" 

Dia menangis apalagi ketika posisi nenen tidak begitu nyaman baginya. Bahkan beberapa kali tidak sengaja tersenggol, menangis lah terus dan aku sendiri juga capek gitu lhoo. Adek ini nangisnya gampang banget lagi. Dan suhu tubuhnya menghangat. Tidak yang panas banget tapi nyumer or summer. 

Manfaat imunisasi DPT lanjutan adalah untuk memperkuat dan memperpanjang kekebalan tubuh terhadap tiga penyakit berbahaya: difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus, yang tidak bisa dicapai hanya dengan imunisasi dasar. Jadi, adek memang sudah melaksanakan imunisasi DPT 1 dan 2 sebelumnya. Tentunya juga dengan drama demam juga, maka dari itu diberikan sebutir paracetamol setelah imunisasi. 

Kebayang kan orang tua aja kalau selesai di suntik ada adegan pegal-pegal alias njarem. Apalagi ini bayi usia 18 bulan coba 🥺. Syahdu bener memang kalau adek lagi merajuk seperti ini. Mana tiga hari kedepan budhe ijin nggak bisa berangkat pula. Sedheeeeep. 

Lihat adek bobok pules rasanya jadi nyess. Mbak Intan dan Mbak Ara pun juga. Drama demam karena imunisasi juga nggak sekali dua kali aku alami deh, hahaha. Tapi tetap saja beda anak beda cerita. Siapa suruh ya punya anak sampai 3 biji! Hahaha. 

Tapi yang pasti aku nggak akan bilang "sakitnya buat mama aja!" No, dia juga harus ngrasain bahwa jarum suntik itu sakit tapi untuk kesehatan dia juga. Dunia ini nantinya juga nggak akan ngasih dia hal-hal yang manis aja. Dia harus ngrasain pahit , getir, sakit, pedih.. Dan harus dilatih juga lah yaaa. Hahaha. Apaan sih. 

Sehat selalu anak-anakku. Sesakit itu ya dek tangannya??? Dari tadi ga mau digerakin lho, bunda😆😅😂 antara lucu dan kasian. Tapi kok yaaaa gemesin. Hahaha. 


  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)